Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Ji Sam Su Kena Soceng Nenek-Nenek

Gambar
Peristiwa soceng dialami Ji Sam Su, demikian panggilan akrab dan singkatan dari Haji Syamsudin pada pagi hari. Soceng, atau singkatan dari social engineering, atau dibahasakan menjadi rekayasa sosial terjadi Sabtu pagi 29/10 di jalan R Sanim Tanah Baru Depok.  Peristiwanya diawali dari seorang nenek-nenek sebut saja Senja atau S meminta-minta kepada Ji Samsu uang sebesar 5rb. Dengan ketulusannya, Ji Samsu memberikan uang 5rb kepada S. Sebelum memberikan uang 5rb, Ji Samsu merogoh kocek untuk mengambil uang dan didapatinya uang pecahan 5rb, 10rb dan 20rb ditangannya serta dilihat oleh S. Melihat situasi tersebut S berseloroh kalau dia baru saja kehilangan 15rb, sembari meminta kembali ke Ji Samsu memberikan 10rb. Tanpa beban dan tulus ingin membantu, Ji Samsu memberikan 10rb ke S. S menerima dan berlalu pamit akan beli sarapan, namun beberapa langkah kemudian balik menemui Ji Samsu seraya meminta uang 20rb saja dan memberikan kembalian 15rb ke Ji Samsu. Lagi-lagi dengan ketu

Tugu Tanah Baru Tempo Doeloe

Gambar
Tugu Tanah Baru menjadi perbincangan masyarakat disekitarnya pada tahun 2022 ini. Pasalnya, pembangunan jalan Tol Cijago yang membrntang dari Selatan Cinere hingga Jagorawi memotong Jalan Raya Tanah Baru tak jauh dari Perempatan Tugu Tanah Baru. Nah Tugu Tanah Baru atau orang menyebutnya Tugu Gong si Bolong akan direnovasi. Tugu Tanah Baru Tempo Doeloe Penampakan Tugu Tanah Baru tempo dulu sebagaimana photo di atas diperoleh dari akun instagram @kartinidjauhari yang diakses Sabtu 22/10/2022. Photo di atas tampak masyarakat sekitar sedang berkumpul menghadap ke kamera yang berada diselatan mereka. Photo Tugu Tanah Baru tersebut diambil pada tanggal 13 April 1979 atau 43 tahun saat tulisan ini diturunkan.  Kartini Djauhari menceritakan sqat photo diambil, dirinya belum lahir, tapi menikmati masa yang menyenangkan di Tugu Saat itu.  Sering bermain disekitar, tentu saja saat itu jalan belum macet seperti saat ini, bersepeda mengelilingi Tugu bersama kawa

Lembaga Pendidikan Mengkompetensikan SDM

Gambar
Kompetensi itu mudahnya KSA, memampukan Knowledge, Skill, and Atitude. Berikut ini akan mengulas sedikit aspek Altitude atau perilaku. Kenapa, karena ada diskusi penting pagi ini 21/10 2022 pukul 07.00-07.40 WITA di Bandara Lombok. Prilaku menjadi salah satu bagian kompetensi yang penting. Perilaku kolektif akan membentuk budaya berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Baik buruknya masyarakat salah satu indikatornya yaitu perilaku masyarakatnya. Perilaku dibentuk secara mendasar dari tata nilai yang dianutnya. Tata nilai yang dianut diperoleh dari pendidikan keluarga, masyarakat, dan Lembaga Pendidikan.  Bulan Oktober 2022, kita tercengang oleh kasus narkoba yang melibatkan pejabat tinggi dari institusi yang salah satu fungsinya memberantas peredaran narkoba. Bulan-bulan sebelumnya kita terperanjat dengan kerajaan 303 yang terafiliasi dengan jaringan judi, narkoba, dan lain-lain.  Sebagai masyarakat tentu kita mengelus dada. Berharap dan berdoa, perilaku pemimp

Wagub TGB Dekat Dengan Pejabat

Gambar
Jura Si Pemandu Wisata yang melayani kami selama 3 hari diantara 18-21 Oktober 2022 di Lombok. Tulisan namanya Jura, tetapi dalam dialek Lombok dipanggilnya Jure.  Sejak pertama kali bertemu saat menjemput rombongan dari jakarta yang berjumlah 24 ini, Jura menceritakan hal ihwal NTB. Salah satunya nama-nama suku di NTB dengan singkatan Sasambo. Kepanjangan dimaksud yaitu Sasak, Samawa dan Mbojo. Suku Sasak mayoritas menghuni pulau Lombok, sedangkan suku Dompu dan Suku Mbojo mendiami Pulau Sumbawa. Setelah sekian lama bercerita, satu sesi tertentu Bang Nay nyeletuk, ah ngarang. Jura menanggapi santai seraya bercerita tentang groginya saat bertemu Bang Nay, karena dianggapnya Wagub. Apa tuh, Wah Gundul Banget.. duar.. gelak tawapun pecah. Pada sesi lain saat di Jalan Penjagik hendak melewati Masjid Islamic Center bernama Hubbul Wattan (Cinta Tanah air). Masjid itu dibangun atas gagasan Gubernur termuda berumur 35 tahun saat di lantik, dia adalah TGB (Tuan Guru Bajang) tutur J

Bangga Buatan Indonesia - Lombok

Gambar
Turut serta menumbuhkan perekonomian Lombok dengan belanja produk-produk UKM. Membawa uang saku dari Jakarta, dibelanjakan di Lombok.  Sasaran pertama belanja produk fashion di pusat oleh-oleh Lombok exotic. Direncanakan hanya 1 jam saja, eh nyatanya molor, karena memang butuh memilah dan memilih dan akhirnya dapat.  Lokasinya kalau dari arah Jeeva Santai Villa atau Pantai Senggigi setelah Batu Bolong dan Batu Layar.  Berikutnya belanja produk olahan makanan UMKM di Toko Wahana Oleh-oleh Lombok. Ada produk susu kuda liar yang mereka tawarkan. Bahkan mereka sajikan testernya, setelah di minum.. uweeeekk ... rasanya aseam banget gimana gitu.  Nah.. penasarannkan ? silajkan mampir ke lokasi tersebut yak.

Gili-gili Dulu Yuks

Gambar
Gili Air Pukul 09.50 WITA kita sampai di Gili Air, dimana Spot Snorkling di Gili Air yang direkomendasikan ada di Garden Fish. Tapi sayang hari ini Ombaknya cukup besar karena angin timur cukup kencang. Lebih lanjut Iwan sang  kapten Kapal menjelaskan, berbeda dengan kondisi angin barat, ombak besarpun tidak masalah karena terhalang pulau Lombok.  Gili Meno  10.03 WITA Sampailah kita di tujuan kedua, spot snorkling yang direkomendasikan Iwan, bernama Mukoral yang ada patungnya. Spot ini beberapa waktu yang lalu agak keruh karena terpengaruh oleh tanah longsor di Malimbu. Gili Terawangan Tujuan Akhir Gili kita yaitu Gili Terawangan. Dari asal kata, terawangan dari masa lalu ada teropong yang digunakan untuk menerawang musuh-musuh yang datang, tutur Jura pemandu wisata kita. Kesempatan kali kedua tak terelakan gowes keliling Gili Terawangan. Sewa sepeda 50 rb seharian atau 25 rb setengah hari. Lumayan bisa gowes keliling Gili Terawangan 7,4

Ayam Taliwang Paking Enak

Gambar
Wow.. Enak dan enak banget. ga pernah ngerasain ayam taliwang seenak ini sebelumnya. Duar biasa banget deh. Taliwang Irama nama tempatnya. Warung kaki lima di Jalan Bougenvile Kota Mataram. Warungnya sederhana di samping persis Gedung Badan Kepegawaian Propinsi.  Ayam bakar taliwang bumbunya enak sampe ke ubun-ubun. Ga lengkap jika tamu dari luar Lombok jika ga merasakannya.  Pengunjung yang terlihat penduduk setempat banyak yang berdatangan. Terlihat dua bule yang sedang asyik menikmati ayam taliwang dengan tiga sambal berbeda yang disiapkan. Kalau saya sih, menyukai sambal buberak.  Patit di coba ya kawan-kawan.  

Turbulance at Praya

Gambar
Selasa 18/10 14.30 WITA Garuda Indonesia dengan nomor Penerbangan GA 430 dari Jakarta menuju ke Praya Lombok terkendala mendarat. Kendala yang terjadi di Praya Lombok International Airport karena cuaca mendung dan jarak pandang terbatas. Pilot mencoba 5 kali memdarat namun situasinya tidak berubah. Setiap kali mencoba mendarat, setiap kali itu pula terjadi Turbulance. Para penumpang berteriak dan tegang setiap kali turbulance. Suara hening dan tenggelamndalam suasana khawatir, sesekali terdengar lirih untaian doa-doa yang dilantunkan, dzikir khusyu meluncur dari bibir penuh kepasrahan. Akhirnya pilot melalui pengeras suara mengumumkan kepada penumpang bahwa karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk mendarat maka sementara akan mendarat ke Bandara Juanda Surabaya. Jarak tempuh praya surabaya kurang lebih 45 menit. Akhirnya pendaratan sementara di Surabaya pukul 14.19 WIB. Sambil menunggu di dalam pesawat,  mencoba mengonta

VTB-Orchid: Eksekusi 2

Gambar
Nurul, Yanto, Baderi, Purnomo berinisiatif menindak mengeksekusi kesepatakan VTB-Orchid pada Sabtu pagi 8/10 jam 09.00 WIB. Di awali diskusi ringan khas pantry ukhuwah, akhirnya berbuah eksekusi sungguhan. Tahap 1 Membongkar bak kontrol depan cangkruk untuk mendapatkan visual yang jelas apakah ada aliran air atau tidak jika dilakukan pengetesan aliran air. Tahap 2 Mengalirkan air dari rumah yang terdekat dengan bak kontrol dengan asumsi jika dari rumah yang terdekat saja tidak mengalir sampai bak kontrol, berarti masalah dapat segera dilokalisasi. Tim meminta pak Amin penghuni H1 membuka kran air dan terbukti air tidak ngalir sampe bak kontrol. Tahap 3. Menggali tanah dekat bis saluran air diantara kolamnikan dengan tembok pagar H1 yang diduga mengalir ke Orchid.  Namun hasilnya tidak menemukan bis dan resapan air. Penggalian geser sebelah percis langsung diatas bis dan ditemukan bak kontrol di deket pagar H1.  Tahap 4 Gagah membantu menganalisis melalui camera

VTB-Orchid: Histori Gorong-Gorong

Gambar
Histori gorong-gorong VTB yang melintas Orchid cukup bervariasi dari penuturan saksi hidup. Setidaknya historisnya dapat ditinjau dari waktu, peristiwa, dan orang-orang yang menyaksikan. Dari sudut sisi perjanjian antara Developer VTB dengan Developer Orchid telah disepakati pembangunan gorong-gorong VTB2 melalui Orchid tahun 2012. Budi, membenarkan ada kesepakatan pembangunan saluran air dari VTB2 ke Orchid antar kedua developer. Developer Orchid meminta kompensasi kepada Developer VTB2 sebesar 300 jt. Namun akhirnya disepakati kedua developer bahwa kompensasi yang harus dibayar sebesar 150 jt.   Budi yang mengaku Mantan manajer teknik pengembang orchid, melanjutkan cerita, dasar kesepakatan itu, Helmi yang juga developer VTB2 membangun  gorong-gorong untuk pembuangan air. Namun seiring berjalannya waktu, Helmi baru membayar 75 jt dan tidak  melunasi dalam waktu yang lama. Karena tidak bayar, atas perintah developer Orchid, Budi yang juga marketing Orchid pada tahun 2013 m

VTB-Orchid: Eksekusi 1

Gambar
Hasil Kesepakatan Rembug 1 VTB-Orchid Rabu 5/10 di Aula Mushala Al Ukhuwah sbb: 1. VTB-Orchid cari akar masalah dan solusi bersama.  2. Orchid membuka gorong-gorong yang telah ditutup tahun 2013. 3. VTB melakukan tes saluran air dengan beberapa metode. 4. Orchid membuat saluran air tempotary dengan paralon.  5. Membuat grup baru Eksekusi 1 yang sudah terlaksana: - membuat WAG "Grup VTB-Orchid".  - Membuka gorong-gorong  -  untuk air meluber le jalan depan B32,B33 dan B34, pak Dhani telah mengintruksikan pak Ramdani untuk pembuatan saluran temporary dengan pvc 3" tembus ke saluran Drainage Orchid.  - yang masih terus berproses, mencari akar masalah dan solusi. Diketahui posisi dan jalur gorong-gorong sebagaimana garis berwarna merah pada peta di bawah ini. Bak Kontrol ke 1 (dekat fasum/Mushola vtb) tertutup dan tidak berfungsi. Bak Kontrol ke 2 (belakang rumah B34/pak Teguh) Alhamdullilah tidak tertutup dan berfungsi. Bak Kontrol ke 3 (tikungan C-1 di cek ada

VTB-Orchid: Rembug 1

Gambar
Tidak ada masalah tanpa solusi, tidak ada solusi tanpa komunikasi. Demikian pepatah bijak menginspirasi kehidupan bersosial Masyarakat.  Rabu 5/11 jam 20.00 WIB, di Aula Musola Al Ukhuwah, Perwakilan warga VTB dan Orchid mengadakan rembug bersama mencari solusi adanya air mengalir lewat celah tembok pembatas VTB dg Orchid. Sebagimana diketahui, bahwa Kontur tanah VTB lebih tinggi dari pada Orchid, sehingga dugaan-dugaan atas permasalah tersebut perlu dicari akar masalahnya. Rembug ini dihadiri oleh perwakilan warga VTB yaitu G Eko (Ketua RT saat ini), Baderi (Ketua RT selanjutnya), Apriyanto (Koordinator VTB 2012-2013), Biem, Ade Akhyar (Koordinator 2014-2016), Gagah, Anwari, Julius, dan Juhani. Sedangkan pihak orchid dihadiri oleh Dhany Wika (Ketua RT saat ini), Brian (Ketua RT berikutnya), Oki (Ketua RT sebelumnya), Teguh, dan Budi (mantan manajer teknik developer orchid). Eko, Ketua RT VTB saat ini membuka rembugan dengan memperkenalkan perwakilan warga VTB satu persatu.