VTB-Orchid: Rembug 1

Tidak ada masalah tanpa solusi, tidak ada solusi tanpa komunikasi. Demikian pepatah bijak menginspirasi kehidupan bersosial Masyarakat. 
Rabu 5/11 jam 20.00 WIB, di Aula Musola Al Ukhuwah, Perwakilan warga VTB dan Orchid mengadakan rembug bersama mencari solusi adanya air mengalir lewat celah tembok pembatas VTB dg Orchid. Sebagimana diketahui, bahwa Kontur tanah VTB lebih tinggi dari pada Orchid, sehingga dugaan-dugaan atas permasalah tersebut perlu dicari akar masalahnya.

Rembug ini dihadiri oleh perwakilan warga VTB yaitu G Eko (Ketua RT saat ini), Baderi (Ketua RT selanjutnya), Apriyanto (Koordinator VTB 2012-2013), Biem, Ade Akhyar (Koordinator 2014-2016), Gagah, Anwari, Julius, dan Juhani.

Sedangkan pihak orchid dihadiri oleh Dhany Wika (Ketua RT saat ini), Brian (Ketua RT berikutnya), Oki (Ketua RT sebelumnya), Teguh, dan Budi (mantan manajer teknik developer orchid).

Eko, Ketua RT VTB saat ini membuka rembugan dengan memperkenalkan perwakilan warga VTB satu persatu. Dilanjutkan, Dhany, memperkenalkan perwakilan warga Orchid. Dhany, menyampaikan permasalahan air mengalir dari celah tembok pembatas VTB dan Orchid pada waktu tertentu hingga mengalir ke jalan. Pengontrak rumah B32 telah memberi informasi tersebut kepada Ketua RT Orchid.

Budi, Mantan manajer teknik pengembang orchid, menyampaikan historis, bahwa saluran air dari VTB2 ke Orchid telah ada kesepakatan antar kedua developer. 

Developer Orchid meminta kompensasi kepada Helmi, Developer VTB2 sebesar 300 jt. Namun akhirnya disepakati kedua developer bahwa kompensasi yang harus dibayar sebesar 150 jt.  

Atas dasar kesepakatan itu, Helmi membangun  gorong-gorong untuk pembuangan air. Namun seiring berjalannya waktu, Helmi baru membayar 75 jt dan tidak  melunasi dalam waktu yang lama. Karena tidak bayar, atas perintah developer Orchid, Budi pada tahun 2013 menutup gorong-gorong yang telah dibangun Helmi pada tahun 2012. 

Budi terheran-heran, setelah mendapat penjelasan dari perwakilan warga VTB bahwa air hujan di VTB2  praktis lancar dan tidak ada genangan. Budi pun mepertanyakan kemana larinya air hujan ? 

Budi menduga, ada resapan yang masih berfungsi di dekat cangkruk dan rumah Orchid B32 mepet tembok dalamnya 1,5 meter yang dulu jebol. antara tembok dan resapan kemungkinan tidak ditutup rapat. Setiap STP untuk air limbah dan air hujan. Perkiraan berasal dari resapan air, karena bau dan tidak berwarna.

Sisi lain, pada saat perwakilan VTB menyampaikan fakta pengerukan tanah yang cukup dalam dan dwngannkemiringan hampir 90 derajat oleh pengembang Orchid memyebabkan longsornya tanah warga VTB 1. Budi mengakui ada perintah dari pimpinan developer Orchid untuk tidak mendatangkan tanah dari luar lokasi proyek, tapi manfaatkan tanah yang ada untuk menguruk beberapa bagian tanah yang tidak rata. Sehingga tanah yang pada posisi tinggi dikeruk untuk menguruk bagian yang rendah.

Biem, menyampaikan Helmi itu bermasalah juga dengan VTB dan banyak hutang dengan warga VTB 2. Helmi merasa ditekan ama warga VTB dan mohon keringanan karena sedang negosiasi dengan orchid dan bayar 60 jt. Helmi punya komitmen dengan orchid akan menanam gorong-gorong melalui perumahan Orchid. Pengurus VTB tidak mengetahui selanjutnya seperti apa. 

Yanto, usul akan diuji coba dengan pembuangan air dari beberapa perumahan.

Ade, usul gorong-gorong minta dibuka untuk salah satu solusi

Teguh, air mengalir dari celah tembok sejak kamis 28 Sept 2022. air mengalir pada jam-jam tertentu dan mengalir sampai ke jalan. Hari Senin 3/10 Nurul main ke Teguh melihat dan air mengucur. Periode mengalir menjelang maghrib sampai selesai maghrib.

Teguh, usulkan agar ada paralon untuk mengatasi masalah temporary.

Dhany, juga mengusulkan temporary akan membuat saluran air. 

Eko, warga dan pengurus tahunya sudah ada deal antara developer vtb 2 dengan orchid. Pengurus juga bertanya air mau dibuang kemana. STP dibuat dalam dekat cangkruk dan dibangun dengan batu bata dan akhirnya jebol. 

Air hujan meluncur sangat deras lari ke bawah dan masuk ke gorong-gorong. Dengan demikian sederas itu ga mungkin STP akan nampung air hujan.

Brian, saluran kering setelah hujan dan tidak ada genangan air. Perlu menelusuri masalah dulu sumber masalahnya. Meminta agar dipercepat, karena ada kekhawatiran adanya kejadian jebol lagi. 
Sebelum pengecekan lokasi, Baderi, yang mencatat kesepakatan dan mengusulkan perlu dibacakan catatan penting diforum untuk disepakati. Ada beberapa koreksi dan kemudian disepakati sebagai berikut:
1. VTB dan Orchid mencari akar masalah dan solusi bersama. 
2. Orchid membuka gorong-gorong yang telah ditutup tahun 2013.
3. VTB melakukan tes saluran air dengan beberapa metode.
4. Orchid membuat saluran air tempotary dengan paralon. 
5. Membuat grup baru. 

Demikian hasil rembugan perwakilan warga VTB dengan Perwakilan Warga Orchid. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Agung Sunan Ampel - Surabaya

Warisan dari mbah Kosel

Gowes HUT RI ke 76