Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 4, 2022

Trotoar LR Wallet Banda Aceh

Gambar
Tak direncanakan singgah di Kota Alam Roastery di Jalan Ahmad Yani Banda Aceh (4/8). Saat berjalan kaki diseberangnya tampak sejumlah orang yang kalau diperkirakan pegawai disekitarnya. Kalau boleh di bilang cukup ramai pada saat jam makan siang. Terbesit nanti kalau lewat singgah sebentar Benar saja, akhirnya singgah juga setelah menyusuri trotoar yang dibangun Pemkot Banda Aceh ini cukup bagis dibandingkan tahun 2019 saat itu. Trototar tang dibangun cukup bagus, nyaman, dan ramah terhadap penyandang difabel hingga bole di bilang humanis.  Gang yang dulunya kumuh, saat ini berubah jadi indah saat ada trotoar. Tembok tua yang tak terawat menjadi indah saat mural yang dilukir seniman-seniman andalan. Suasana ini dimanfaatkan UKM yang berada disekitarnya tanpa merampas hak pejalan kaki. Ini menandakan bahwa trotoar membawa dampak positif bagi pejalan kaki pembayar pajak dan mendorong tumbuhnya perekonomian melalui inovasi para UKM disekitarnya. Salah s

Mie dan Nasi Goreng Bardi

Gambar
Sore itu (3/8) jarum jam menunjukan pukul 17.30 waktu Banda Aceh. Di Jabodetabek pada jam segitu sudah menjelang Maghrib, namun tidak di Aceh, karena Maghribnya kurang lebih  pukul 19.00. Selepas dari Pantai Lampuuk Aceh Besar, obrolan seputar mie khas Aceh begitu gencar. Sang sopir yang beristeri orang keturunan Arab Yaman begitu bersemangat menceritakan masakan khas Aceh dengan bumbu khusus beberapa "level" itu. Warung mie yang disebut-sebut itu adalah Warung Mie dan Nasi Goreng BARDI. Magnet Mie Bardi sebenarnya ada pada narasi "level". Narasi yang dikemas apik hingga wisatawan dari Jabodetabek bahkan dari Malaysia pun terkesima dan berkeinginan kuat untuk mencobanya. Menunya sedikit pilihannya, makanan yang tersedia cuma ada dua saja, "enak dan enak sekali" "Level" kekuatan mulai 1 sampai dengan 12, dimana 1 paling rendah dan 12 paling tinggi. Kekuatan level berpengaruh pada dampak selepas memakannya.