Mie dan Nasi Goreng Bardi
Sore itu (3/8) jarum jam menunjukan pukul 17.30 waktu Banda Aceh. Di Jabodetabek pada jam segitu sudah menjelang Maghrib, namun tidak di Aceh, karena Maghribnya kurang lebih pukul 19.00. Selepas dari Pantai Lampuuk Aceh Besar, obrolan seputar mie khas Aceh begitu gencar. Sang sopir yang beristeri orang keturunan Arab Yaman begitu bersemangat menceritakan masakan khas Aceh dengan bumbu khusus beberapa "level" itu. Warung mie yang disebut-sebut itu adalah Warung Mie dan Nasi Goreng BARDI.
Magnet Mie Bardi sebenarnya ada pada narasi "level". Narasi yang dikemas apik hingga wisatawan dari Jabodetabek bahkan dari Malaysia pun terkesima dan berkeinginan kuat untuk mencobanya. Menunya sedikit pilihannya, makanan yang tersedia cuma ada dua saja, "enak dan enak sekali"
"Level" kekuatan mulai 1 sampai dengan 12, dimana 1 paling rendah dan 12 paling tinggi. Kekuatan level berpengaruh pada dampak selepas memakannya.
Inilah penampakannya, menarik bukan? patutlah untuk dicoba. Selain yang biasa Mie Razali, Mie Bardi jadi alternatif kedua.
Komentar