Asal muasal makna Acara Sekaten di Jawa

Kajian Subuh Rabu, 17 Mei 2023 di Masjid Al Falah Darul Mutaqien Kota Pekan Baru yang di isi oleh DR. Saidul Amin menyampaikan kajian tentsng siapa Al Khawariyun ? Dia adalah orang-orang yang ikhlas dan bersih.

Dalam kajiannya ada hal yang menarik terkait serapan bahasa. Diantaranya, serapan bahasa arab ke dalam bahasa Jawa yang dilakukan oleh Raja-Raja Jawa Kerajaan Mataram Islam.
Beberapa serapan yang dikenal di Jawa antara lain adanya acara Sekaten. Istilah Sekaten diserap dari istilah Syahadatain yang artinya bersyahadat pada saat awal masuk Islam. Raja-Raja Jawa Mataram Islam dalam melakukan upaya penyebaran Islam membuat istilah ini agar memudahkan diterima masyarakat Jawa dengan sebutan Sekaten.

Dalam prakteknya, masyarakat Jawa dikumpulkan Raja Mataram Islam di Alun-Alun. Istilah Alun-Alun berasal dari serapan bahasa Arab Awalun yang artinya permulaaan. Dikumpulkanya masyarakat Jawa di Alun-Alun dari berbagai warna dan latar belakang masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa permulaan masuk Islam dengan syahadatain. Dari sinilah kemudian acara Sekaten dibudayakan di adakan di Alun-Alun. 
Setelah acara Sekaten di Alun-Alun selesai, masyarakat diarahkan masuk KERATON melalui GAPURA menyusuri JALUR. Istilah Keraton diserap dari istilah Arab Quratun yang artinya kehidupan yang abadi. Istilah Gapura diserap dari istilah Arab Ghofurun yang artinya  ampunan. Istilah Jalur diserap dari istilah Arab Ja'anur yang artinya jalan. Secara bahas masuk mendapatkan ampunan melalui jalan untuk kehidupan yang abadi.

Dengan demikian Raja Mataram Islam mengajak masyarakatnya berkumpul di Alun-Alun bersyahadat bersama-sama sebagai upaya mendapatkan keselamatan dan ampunan dari Allah untuk kelak menuju kehidupan yang abadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reuni Asbaro ke 34

KPPS 2024 Tanah Baru

Reuni Asbaro ke 33