Masjid Al Alam Kendari Sultra
Kubah utama, dengan bentuk dasar setengah lingkaran dengan sistem buka tutup menyerupai kelopak bunga. Jumlahnya, sebanyak delapan unit. Bukan tanpa makna, angka ini merupakan simbol konsep Islam dan konsep lokal pahlawan Halu Oleo.
Arsitekturnya mudah dikenali, masjid yang mampu menampung hingga ribuan jemaah masjid ini, menampilkan suasana megah dan elegan. Pencetus berdirinya masjid dan sang arsitek seolah mengerti, suatu saat nanti bangunan ini menjadi ikon kebanggaan kota.
Mulai dari pintu utama, dengan corak warna tembaga kecokelatan mengilap serta campuran keemasan, menambah kesan kokoh. Ukiran kalimat tauhid juga menambah kesan religius bagi mereka yang memahami maknanya.
Di sekeliling masjid yang berpola segi empat, terdapat puluhan jendela kaca berwarna biru kombinasi silver. Perpaduan warna ini, makin memoles cantiknya Al Alam yang berpadu dengan suasana biru Teluk Kendari.
Interior masjid terapung ini tertata apik dengan pilar-pilar di dalam bangunan yang terkesan megah. Seperti masjid lainnya, ada barisan kitab suci Al-Qur'an yang dipajang rapi di dinding.
Selain digunakan beribadah, Masjid Al Alam juga selalu digunakan untuk kegiatan–kegiatan dakwah Islam yang dilangsungkan oleh masyarakat Kota Kendari dan Masjid Al Alam kini menjadi ikon di Sulawesi Tenggara sebab tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Kota Kendari tidak mampir ke Masjid Al Alam.
Komentar