Kebijakan Mengatasi ancaman Global

Globalisasi, di satu pihak memberikan manfaat yang luar biasa namun di sisi lain muncul berbagai ancaman diberbagai bidang kehidupan. Secara ideologis, pandangan liberalisme, sosial demokrasi dan radikalisme keagamaan muncul sebagai akibat dari perang urat syaraf hegemoni barat dan budaya timur. Masyarakat bawah --Gras root-- merasa bahwa dirinya seakan diombang-ambing oleh sesuatu yang tidak pernah ia pahami. Ini ada apa sih? masa bodoh dengan permasalahan yang membingungkan yang penting perut kenyang.

Ekonomi, ya... pada akhirnya alasan ekonomi menjadi salah satu akar permasalahan dari sekian permasalahan yang harus dibenahi SBY. Secara globalpun ekonomi menjadi pembahasan yang tak habis-habisnya hingga menjadi komoditas politik. Lihat saja bidang energi, hingga saat ini harga minyak bumi mencapai 100 U$ per barel menjadikan konsidi politik global memanas, AS dengan segala propagandanya meninvasi Irak untuk membebaskan rakyat irak dari penguasa lalim, demikian AS menjustifikasi dirinya berhak dan bisa menyerang Irak. Kemudian AS juga mati-matian supaya Iran dijatuhi sanksi PBB lebih keras lagi bila perlu melakukan sanksi militer. Itulah yang terus membayangi "politik APBN" Indonesia menjadi bulan-bulanan politisi senayan siang malam dengan dalih "membela wong cilik". Belum lagi masalah kedelai, jagung, padi dan komoditas lain yang menguasai hajat hidup orang banyak akan menjadi ancaman keamanan bagi Indonesia.

Dibidang Sosial budaya rupanya tidak sedikitpun terlupakan oleh dampak globalisasi. Pornoaksi dan prografi sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat hingga anak-anak yang tak layakpun dapat menyaksikan gejala ini. kenakalan remaja dan kriminalitas hingga pemerkosaan tiap hari ada dan tak putus-putusan berlanjut. Situasi keamanan dan ketertiban dapat dipolitisasi sehingga keamanan menjadi terancam.

Isu separatisme rupanya menjadi concern bagi para separatis untuk melepaskan diri dari NKRI. separatisme tidak bbegitu saja muncul, akan tetapi telah bertahun-tahun menjalankan aktifitas separatismenya. SBY dinilai cukup baik dalam menangai separatisme namun apabila tidak hati-hati maka akan ada sepatisme yang lebih besar lagi.

Lantas apa yang dapat dilakukan SBY dengan lingkungan strategis seperti fakta-fakta di atas adalah merevitalisasi fungsi intelijen dengan memfungsikan koordinasi community intelligent, jangan sampai terjadi mis komunikasi atau bahkan mis koordinasi hingga masyarakat dirugikan. Apabila hal tersebut terjadi maka biaya sosialnya sangat besar dan memboroskan keuangan negara. Mudah-mudahan hari esok bisa lebih baik lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Agung Sunan Ampel - Surabaya

Warisan dari mbah Kosel

Gowes HUT RI ke 76